Kabel diplomatik adalah istilah bagi pesan teks rahasia yang dilansir dalam satu misi diplomatik antara konsulat, kedutaan, dan kementerian luar negeri kepada otoritas negara induknya. Dahulu kala (sekitar Abad XIX) kabel diplomatik dikirim melalui telegraf dan kabel bawah laut.
Istilah "kabel" digunakan sebagai istilah diplomatik, walau sejak tahun 1970-an kabel diplomatik telah dikirim secara elektronik. Hubungan antara Pusat dengan Cabang pada masa lalu dianggap sesuatu yang penting dan strategis. Bahkan kemampuan berkomunikasi antara pusat dengan cabang menjadi basis persaingan dan keunggulan di antara kolonialis dan imperialis kuno.
Kebijakan global, termasuk perluasan koloni, sangat tergantung pada komunikasi yang berbasis telegraf ini. Setelah Perang Boer dan krisis Fashoda (Inggris vs Perancis), semakin disadari bahwa geo-strategi dan jaringan semakin penting.
Pada tahun 1923, Amerika Serikat (AS) adalah pemilik kabel telegraf terpanjang dengan menguasai 24,2 persen kabel komunikasi dunia. Kendati demikian, pada 1916 AS mengalami kegagalan pada Perang Dunia I, karena sabotase kabel diplomatiknya yang paling serius dengan membelokkan sambungan, memperlambat pengiriman, pendadakan, dan pengacauan jadwal pengiriman.
Kabel adalah catatan resmi, bukan dibuat secara iseng-iseng yang ditulis oleh staf kedutaan kepada Kementerian Luar Negeri atau biro luar-negeri presiden yang diperiksa secara resmi dan ditanda-tangani oleh duta besar. Sumber catatan resmi itu adalah jaringan yang dibentuk oleh korps diplomatik yang melibatkan kolega-kolega terpercaya mereka di negara tuan rumah.
Setiap hari bisa disusun informasi dan kabel diplomatik (pendek) dalam jumlah ratusan oleh pihak kedutaan. Intensitas dan kualitas (isi) kabel diplomatik sangat menentukan kredibilitas dari kedutaan dan duta-besar yang bersangkutan.
Prinsip-prinsip dalam penyelenggara kabel diplomatik adalah: pencatatan, kerahasiaan (classified), dan kemajuan karir.Tetapi pertanyaannya , kalau kabel diplomatik merupakan produk formal dan resmi,mengapa terkesan seperti obrolan yang santai dan lucu?
Ronald Neumann dari American Academy of Diplomacy mengatakan bahwa memang ada suatu seni dalam menulis kabel diplomatik yang cenderung mirip jurnalisme itu. Ini karena staf kedutaan ingin melaporkan fakta dengan singkat, baik, dan impresif.
Selain itu kabel mereka dialamatkan kepada para pejabat yang sibuk dan bersaing dengan kabel-kabel lain yang datang dari berbagai negara di seluruh dunia (ada 10 ribu kabel diplomatik yang diterima oleh Kementerian Luar Negeri AS setiap hari). Karena itu kabel yang dikirim harus mampu menarik perhatian dan menancapkan simbol pada otak atau ingatan mereka.
Dengan demikian fakta-fakta yang termuat dalam kabel diplomatik tidak perlu diragukan. James Dobbin, mantan Sekretaris Negara serta Direktur Keamanan Internasional dan Kebijakan AS, mengatakan:"Kabel Diplomatik adalah wujud dari komunikasi resmi yang lebih berarti daripada alamat Hotmail anda".
No comments:
Post a Comment