Thursday, March 31, 2011

DAPATKAH REVOLUSI TERJADI KETIKA BANGSA INI MASIH BERSIKAP "NRIMO & LEGOWO", by Nurul Candrasari Masykuri

DAPATKAH REVOLUSI TERJADI KETIKA BANGSA INI MASIH BERSIKAP "NRIMO & LEGOWO", by Nurul Candrasari Masykuri

Apabila kita bicara tentang hakikat revolusi, akan kita jumpai ada banyak perbedaan antara gagasan revolusi yang digagas para tokoh revolusi yang ada di dunia.

Para tokoh ini selain karena latar belakang yang memang berbeda, juga memiliki lingkungan eksternal yang juga tidak sama. Barangkali hal ini yang mempengaruhi kenapa ada kekhasan-kekhasan dari sejumlah peristiwa revolusi di berbagai negara. Revolusi yang terjadi biasanya terkait erat dengan sitausi sosial masyarakat yang terjadi saat revolusi itu mulai digulirkan.

Revolusi-revolusi sosial yang terjadi baik di dunia Barat maupun di dunia Timur secara garis besar di mulai saat ada seorang tokoh yang memang terus-menerus menyuarakan sebuah perubahan dan kemudian Ia konsisten dengan perubahan tersebut. Konsistensi terhadap ide perubahan seperti inilah yang akan menempatkan tokoh tadi di garda depan sebuah proses revolusi. Sang tokoh ini lah yang pada gilirannya nanti akan banyak menghasilkan produk pemikiran yang akan banyak di konsumsi oleh masyarakat.

Pemikiran-pemikiran yang berkembang inilah yang sedikit banyak akan menyumbangkan arahan ke depan seperti apa proses perubahan besar–revolusi–yang hendak di capai. Apabila sang tokoh ini mengalami “kecelakaan sejarah”–dengan misalnya di tangkap, dipenjarakan atan bahkan “di habisi” pihak penguasa–maka harus ada tokoh lain yang menggantikan posisi kunci ini. Semakin banyak tokoh yang muncul ke permukaan untuk melawan arus besar ide atau gagasan yang sedang berkembang–atau bahkan barangkali sudah di anggap mapan– maka akan semakin besar sebuah issu bisa menggelinding ke tingkat massa. Kondisi demikian di kenal dengan snow ball effect, dimana ibarat orang membuat bola salju kemudian di gelindingkan maka lama kelamaan bola salju ini akan membesar sedikit demi sedikit menjadi sebuah kekuatan yang sukar untuk di hadang dengan cara apapun.

dan selanjutnya

Ketika kekuatan perlawanan yang ada semakin besar, maka akan semakin sukarlah kekuatan yang sedang dominan atau lazim di sebut kaum penguasa meredam arus yang berlawanan arah tadi. Dalam wacana revolusi apabila kekuatan lawan sudah memilki kekuatan yang cukup, maka dengan sendirinya akan sampi pada kondisi vis-à-vis antara dua kekuatan yang berbeda.

Kondisi ini kemudian tinggal di lihat saja mana yang mampu mengungguli lawannya Ia lah yang akan jadi pemenangnya. Hal ini memang tidak berlaku mutlak, tapi paling tidak ini lah yang umumnya terjadi pada sebuah perubahan baru yang hendak dilahirkan lewat sebuah proses revolusi.

Revolusi sosial, kebudayaan maupun politik secara kelahirannya tidak terlalu jauh berbeda kondisinya, Ia lahir dari sebuah pertentangan hebat antara dua buah kekuatan yang saling berhadapan, yang satu sama lain siap saling mengalahkan ,bahkan menghabisi–musuhnya.

Kalau kekuatan yang hendak merubah mengalami kekalahan sebelum berkembang, maka tentu saja sejarah akan menilai revolusi yang terjadi itu tidak mendapatkan dukungan mayoritas massa karena terbukti tidak mampu menggerakan massa untuk secara bersama mengganti sisten lama yang sedang berlaku.

Bukankah secara sederhana, suksesnya sebuah revolusi ditandai dengan tumbangnya sistem lama dan kemudian digantikan oleh sistem/tatanan baru.

Namun sayangnya menurutku ada satu kondisi di negeri ini yang harus segera diberi PENYADARAN dimana saat ini aku merasa untuk mencapai perubahan yg mendasar pd klas bawah inilah yg sulit. seperti yg kita lihat, klas bawah telah terjajah dalam segala bidang, khususnya pendidikan dan ekonomi. Walau klas bawah mayoritas namun secara mental mrk telah kalah. Sikap2 "NRIMO", "LEGOWO" telah habis2an di dogtrinisasi pd klas bawah oleh kaum borjuis.

"perubahan sosial politik akan dapat terjadi ketika masyarakat bawah menyadari bahwa Ia sdh ditindas dan harus berani melawan tirani dengan terlebih dahulu berhasil merebut hegemoni kultural dengan menyingkirkan hegemoni kaum borjuasi yang menindas, dan ini dibutuhkan sebuah kesadaran kelas masyarakat bawah (AWARENESS)"

Jadi yang harus dilakukan saat ini adalan MENSOSIALISASIKAN GERAKAN UNTUK MENYADARKAN SEGENAP ELEMEN DI MASYARAKAT YANG TERTINDAS!! APAKAH MEREKA MENYADARI TELAH TERTINDAS? ATAU HANYA TETAP NRIMO

Nurul Candrasari Masykuri
January 21 at 8:06am · Like · Report
Wienda Utami, Mitsuke Hirohito, Sri Agy and 8 others like this.
50 of 81

Candra Gib BISA TEORI KEN AROK DIPACARIN DULU RATU 2 NYA HA HA HA
January 22 at 7:07am · Like
Nurul Candrasari Masykuri Manusia memang memiliki kemampuan menggunakan akal, logika dan nalurinya. Namun terkadang mereka terjebak dalam posisi ketika bertemu dengan pedang penguasa. Sebenarnya, hal mendasar yang ingin mereka sampaikan ialah bahwa manusia adalah m...See More
January 22 at 7:08am · Like · 1 person
Wid Sumartopo gerakan revolusi cenderung elitis.. ga apa-apa sih, asal integritasnya terukur.
January 22 at 8:52am · Like · 1 person
Mas Arifin Brandan salam revolusi! jeng nurul, uraian anda yang teoritik telah menjelaskan dengan sangat baik dan relevan kontekstual dengan kondisi sosial bangsa saat ini. karenanya, jalan perubahan besa dan mendasar adalah jalan yang tersedia bagi bangsa in...See More
January 22 at 1:26pm · Like · 1 person
Basri Hasan Nusantara dalam sejarahnya belum pernah mengalami revolusi.
January 22 at 1:37pm · Like · 3 people
Mas Arifin Brandan salam revolusi! @bung basri, karena mari kita rintis jalan perjuangan bagi perubahan besar dan mendasar: revolusi!
January 22 at 1:50pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Dear mas AB & pak Basri ... se7 10000000%
January 22 at 1:52pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri dan benar mmg negeri ini blm pernah ada REVOLUSI..seperti yg diantaranya pernah terjadi diantaranya : Di bbrp perang dingin revolusi ideologi juga banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Di Rusia, Lenin memberikan banyak sumbangan pemikir...See More
January 22 at 1:54pm · Like · 2 people
Nurul Candrasari Masykuri Sebenarnya hal yang sama juga terjadi di Tanah Air. Tan Malaka adalah pelopor pemikir dan negarawan yang teramat liberalnya. Pada masanya ia banyak menyentuh wilayah agama, kenegaraan, politik, sosial, hingga seni dan budaya. Ia adalah sala...See More
January 22 at 1:56pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Satu hal lagi yang juga harus diperhatikan adalah dengan apa suatu masyarakat itu akan bangkit. Kalau kita teliti lebih mendalam maka akan kita dapati bahwasanya masyarakat itu bangkit jika dan hanya jika pada masyarakat tersebut telah diinternalisasikan suatu ideologi tertentu. Sebab pada ideologi terdapat suatu akidah aqliyah ( akidah yang dihasilkan melalui proses berpikir) yang dari akidah tersebut dipancarkan sistem hidup sebagai solusi atas semua problematika manusia.
January 22 at 1:59pm · Like · 1 person
Mas Arifin Brandan salam revolusi! jeng nurul koreksi dikit. mungkin yang dimaksud, mao ze dong di china, bukan di jepang.
January 22 at 1:59pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri Sesuai dengan definisi reformasi dan revolusi, maka bisa segera kita simpulkan bahwasanya revolusilah yang dibutuhkan oleh Indonesia. Me-revolusi Indonesia dari yang asalnya belum menjalankan ideologi menjadi berideologi karena hanya itulah...See More
January 22 at 2:00pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Iya maaf saking kecepetan mencet ..jadi Jepang he..he..THANKS atas koreksinya..ya Mao dari China'
January 22 at 2:01pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Tak henti – hentinya negeri ini dihadapkan pada berbagai persoalan yang sangat kompleks dan saling jalin – menjalin satu dengan yang lainnya. Kenaikan harga bahan pokok, korupsi, pengangguran, kemiskinan sistemik, tingginya tingkat kriminal...See More
January 22 at 2:10pm · Like · 1 person
Wid Sumartopo mbak nurul, revolusi ideologi tuh bentuknya kira-kira gimana ya.. siapa saja yg terlibat, gimana alur prosesnya dan gimana timing-nya??
January 22 at 2:22pm · Like
Mas Arifin Brandan salam revolusi! jeng nurul srikandi intelektual yang jempolan, ruang publik saat ini telah dipenuhi narasi-narasi kebangsaan, tapi lebih didominasi oleh kelompok klas menengah intelektual, dan sayangnya komunikasi ke tingkat desa sama sekal...See More
January 22 at 2:24pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri Dear mas Wid...terimakasih atas pertanyaannya ...dan sy coba jelaskan sdikit ya dear..okay dan sebelumnya aku menyukai pemikiran mas AB yg revolusioner..
January 22 at 2:26pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Ideologi sebagai sebuah prinsip hidup dan nilai-nilai idealisme manusia telah membawa masyarakt majemuk ke sebuah ranah prinsip tunggal yang harus diyakini sebagai kebenaran, walau terkadang dilakukan dengan intimidasi, vandalisme, dan pembunuhan. Bagi penguasa yang menggunakan hak otoritasnya dalam suatu tirani, pemusnahan ideologi baru adalah hal yang mutlak harus dilakukan.
January 22 at 2:32pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri Dear mas WId diatas sudah saya terangkan bbrp hal ttg yg mas tanyakan ..silahkan dilihat atau sy ulangi saja disini : Jika kita merunut sejumlah teori yang membahas mengenai revolusi , paling tidak ada tiga pendekatan yang menonjol, yakni, ...See More
January 22 at 2:34pm · Like · 1 person
Wid Sumartopo mbak nurul mengusulkan ideologi terbuka nih? bisakah itu untuk menggerakkan revolusi?? bukannya revolusi lebih mudah dengan ideologi elitis tertutup??
January 22 at 2:35pm · Like · 1 person
Wid Sumartopo betul, mbak.. sudah dibaca, mungkin saya kurang mampu membaca.. pertanyaan saya menyangkut ukuran yg gampang: waktu dan tempat yg jelas, bukan kriteria..
January 22 at 2:37pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Sebagai sdikit ilustrasi kita ambil saja example China diamana impian seorang Mao Zedong, sang founding father negeri Tiongkok yang juga disebut Republik Rakyat Cina (1 Oktober 1949), pernah diragukannya sendiri. Negeri yang didirikannya di...See More
January 22 at 2:45pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Dan saat itu ketika suara sumbang yang mungkin dtudingkan adalah kurang demokratisnya sistem tersebut. Namun, rupanya Cina telah menemukan substansi prinsipil dari demokrasi itu sendiri. Para pemimpin Cina pasca Mao, berhasil keluar dari de...See More
January 22 at 2:47pm · Like · 2 people
Nurul Candrasari Masykuri Bagaimana dengan Indonesia? Dalam banyak hal, Cina memiliki sejumlah kemiripan dengan Indonesia. Hingga awal tahun 1990, ekonomi Cina belum menunjukkan kemajuan berarti. Korupsi masih mendiami seluruh jajaran birokrasi. Pergolakan politik j...See More
January 22 at 2:50pm · Like · 1 person
Basri Hasan Indonesia kan cukup dengan beriman dan bertakwa.
January 22 at 3:23pm · Like · 1 person
Kang Sjamsudin dan karena lapar akan materi & rupiah/dollar -- dgn enteng 'kelaparan' ini bikin iman dan taqwa ambrol.....dan tidak tanggung2, entah "karena kuatnya" atau "karena lemahnya", Tuhan pun dikelece'in (ref inkonsistensi sumpah jabatan dengan praktek jabatan)..tak heran lantas dan kemudian kalau sekujur negeri penuh kena getah.....
January 22 at 4:24pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri Para Penguasa di negeri ini ternyata dipenuhi orang yang hatinya diliputi benih kedzaliman, dan selalu hanya akal keserakahannya yang nampak dan mrk memiliki ide,pola pikir,prilaku serta kepribadian yang selalu mengikuti nafsu syahwat syait...See More
January 22 at 6:04pm · Like · 2 people
Samsoel Maarif Ibu Nurul kok iya masih percaya Mythos....revolusinya bisa2 engga jadi dung...
January 22 at 6:54pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri Maaf pak Samsoel dimana sy percaya MITOS???
January 22 at 7:02pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri SAYA ADALAH YG PALING MENENTANG MITOS BAPAK SAMSOEL...
January 22 at 7:03pm · Like
Samsoel Maarif KYME kata pak Basri mitos?
January 22 at 7:04pm · Like
Nurul Candrasari Masykuri ha..ha...ha.. sy no coment ..pak samsoel..sy malas membahas hal spt itu...smua memiliki ruang kebebasan berpendapat dan silahkan saja...okay thanks ya dear pak Samsoel yg baik hati..
January 22 at 7:05pm · Like · 1 person
Samsoel Maarif Kalo bgt aku ikutan ha haha kalo di ijinkan seh....
January 22 at 7:06pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri iya pak Samsoel..mangga sama2 ha..ha..ha.. aja ya sdh cape niy diskusi puanjanngggg..kekekekkekekkee...thank u ya
January 22 at 7:08pm · Like · 1 person
Wid Sumartopo mbak nurul, makasih ya atas uraiannya..
January 22 at 7:19pm · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Dear mas Wid my sweet smart brother..sama2 ..ya mas ..saya juga belajar dari membaca buku & sejarah saja , smg Indonesia dapat bangkit ya mas...salam REVOLUSI
January 22 at 7:21pm · Like · 1 person
Resmond Sembiring Buat apa revolusi. Parlemen memiliki kewenangan pembuatan uu. Presiden melaksanakan tugas pemerintah negara berdasarkan uu.Karena lemahnya penegakan hukum negeri ini, dapat saja aturan hukumnya yg lemah ( baca uu ) baik karena isi pasalnya...See More
January 22 at 7:50pm · Like
Samsoel Maarif Naaah..ini baru soal, ttg anggota DPR ngerti atau engga isi UU...lah mereka nganggapnya bikin uu adalah mroyek(lahan cari duit)...begitu uu jadi iya sdh, boro2 dipelajari lagi/disosialisasikan...kelihatannya di baca2 aja juga engga.......mau bukti? buwanyak sekaleeee.
January 22 at 7:54pm · Like
Resmond Sembiring inilah salah satu kelemahan konstitusi. Bimana parlemen tidak mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, bahkan melanggar uu dan konstitusi sekalipun, tidak dapat dibubarkan, hanya anggotanya yg dapat diberhentikan
January 22 at 8:01pm · Like
Samsoel Maarif Saya engga tahu persis sih..apakah konstitusinya yg perlu dirombak lagi, atau cukup sistem kepartaian dan pengoranisasian DPRnya saja yg di revisi....
January 22 at 8:07pm · Like
Samsoel Maarif Saya engga tahu persis sih..apakah konstitusinya yg perlu dirombak lagi, atau cukup sistem kepartaian dan pengoranisasian DPRnya saja yg di revisi....
January 22 at 8:07pm · Like
Resmond Sembiring Terbaginya kekuasaan penyelenggaran negara kepada presiden, parlemen, partai dan otonomi daerah. Melahirkan kekacauan sistim pembangunan nasional ( ekonomi, politik, hukum, sosial dan politik ). Dalam sistim presidensial adalah menjadi tang...See More
January 22 at 8:28pm · Like
Samsoel Maarif Lah iya...mengenai ini kan sekedar ilmu manajemen toh?Lah kalo proses manajemen diplitisasikan.....iya yahuud lah jadinya...
January 22 at 8:30pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Revolusi tanpa Solusi sama dengan tiada arti., ............maaf menurutku.
January 22 at 8:37pm · Like · 1 person
Frangky Hamzanov ‎@Mbak Nurul: Saya menyimak dgn saksama note anda .Sikap nrimo, legowo dan masa bodoh adalah pewajahan dr 'indirect culture' prilkau sosial masyarakat kita, khususnya masyarakat yg internalized dlm budaya 'feodalisme'. Hal ini sdh seringkal...See More
January 22 at 9:07pm · Like · 2 people
Resmond Sembiring Menejemen pemerintah khan berpedoman pada kontitusi, uu dan turunannya.Parameternya jelas dan terukur.Hanya pengawasannya yg kurang. Ini membuat menejemen pemerintah i tidak optimal dan korup dimana-mana.
January 22 at 9:15pm · Like · 1 person
Wid Sumartopo ‎@frangky: sepakat... spiritualitas itu tidak terbangun dengan berseru-seru di padang gurun.. spiritualitas bisa tumbuh melalui gerakan nyata bersama akar rumput.. ajaklah masa dibawah berubah bukan dengan petuah melainkan dengan langkah ny...See More
January 23 at 6:47am · Like · 1 person
Nurul Candrasari Masykuri Dear all of my smart brother first THANK U atas all GREAT STATEMENTNYA ... lalu sdikit ingin share dng pak Resmond :
January 23 at 7:06am · Like
Nurul Candrasari Masykuri Dear pak Resmond yang menyatakan ttg cukup parlemen membuat UU dan buat apa revolusi ?

sedikit share ya pak posisi Negara dalam triangulasi kekuasaan secara nasional dan juga global, sebagai pelayan, penjamin dan regulator dari kekuatan-ke...See More
January 23 at 7:11am · Like
Nurul Candrasari Masykuri Dan pada akhirnya, seperti ungkapan Ed Abbey mengenai pem-berontakan, menjadi kunci dari gagasan-gagasan ini. Kita tidak hanya membutuhkan sebuah revolusi sebagai kejadian, namun juga perlu mendorong dan mengorganisir insureksi, yang tidak ...See More
January 23 at 7:21am · Like · 1 person

No comments:

Post a Comment