sungguh ironis dlm menyikapi perbedaan pemahaman dalam berbangsa & bernegara atas UU & Kebijaan Negara dalam membelenggu kemerdekaan Berpikir.
mau dibawa kemana negeri ini..............???
http://regional.kompas.com/read/2011/02/06/13294532/Enam.Jemaah.Ahmadiyah.Tewas
PANDEGLANG, KOMPAS.com — Sebanyak enam orang anggota Jemaah Ahmadiyah meninggal akibat bentrokan antara jemaah keagamaan itu dengan warga di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2/2011).
"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik ketika dikonfirmasi, Minggu.
Lukman menjelaskan, seluruh korban meninggal itu tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas, namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan merupakan Jemaah Ahmadiyah.
Sementara satu orang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka bacok pada lengah kanannya. "Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman.
Lukman juga menjelaskan, sebenarnya warga tidak bermaksud melakukan kekerasan. Masyarakat hanya ingin agar Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri. "Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi permintaan itu abaikan oleh mereka," katanya.
Menurut Lukman, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jemaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman.
Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, dan Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mendatangi rumah Parman.
Saat massa tiba, puluhan Jemaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang, dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jemaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. "Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.
Hyang Manunggaling Diri
February 6 at 4:01pm · Unlike · Report
You, Sri Agy and Stairway To Heaven like this.
Hyang Manunggaling Diri Selama Negara berdasarkan Kekelompokan ideologis-simbolis (Partai, Ormas, agama) selama itu Kelompok VS Kelompok, mayor Vs Minor.
kesemuanya berusaha memayoritaskan kelompoknya masing-masing dg berbagai modus (Moderat= Muka Malaikat berhati ...See More
February 6 at 4:13pm · Like · 1 person
Ade Muhammad sudah tugas negara untuk melindungi segenap warganegaranya ... apakah ini tanda negara tidak menjalankan negaranya? ...
February 6 at 4:49pm · Like · 2 people
Alphada Satriansa politik islamisasi sunni umayyah..
February 6 at 4:57pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Korban Tewas Ahmadiyah Sempat Digantung Massa
Minggu, 06 Februari 2011 16:17 Dimas Rizky
E-mail Cetak PDF
KBR68H, Pandeglang- Tiga Jamaah Ahmadiyah Cikeusik Banten yang tewas sempat digantung massa di pohon depan rumah jamaah yang dirusak. Men...See More
February 6 at 4:59pm · Like
Ade Muhammad saya sangat prihatin sekali ... kemana saja polri?
February 6 at 5:00pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam @KMD, kebrutalan itu memang dilakukan oeh ormas yg memakai "identitas lahir" Islam, namun sama sekali tdk ada kaitannya dng ajaran ataupun mainstream penganut Islam di Indonesia. Kalau ada waktu silahkan mampir ke wall saya, 3(tiga) jam yg lalu saya mengutuk kebrutalan itu, dan mampir jugalah ke detuiknews dimana Ansor dan MUI juga mengutuk kebengisan itu.
February 6 at 5:00pm · Like · 1 person
Hyang Manunggaling Diri Sungguh sempurna akan kekejian., .....................Sejatinya yg Dajjal (Bermata hati satu tdk dpt menerima pebedaan, Berjidatkan pemikiran Kafir & sesat kpd sesama, terkurung dalam api neraka keburukan diri yg sudah di keluarkan memberangus sesama) ......SIAPA ...???? di negara ini di kuasai keompok yg sprt itukah saat ini ...????
February 6 at 5:01pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Mas Bahrul, secara Lembaga MUI & NU memang Mengutuk kebrutalan, tapi secara Pemahaman dalam menyikapi perbedaan Pemahaman atas Agama masih dlm keegoisan diri, sprt fatwa MUI Ahmadiyah sesat dan salah satu petinggi NU malahan menyarankan ahamdiyah berganti nama agamanya alias Jangan Pake Nama Islam., ..................bukankah itu namanya keegoisan dlm berkeyakinan dan berpemahaman, ......apalagi di fasilitasi UU & kebijakan Negara sprt SKB 3mentri ahmadiyah sesat, UU penodaan Agama.
February 6 at 5:04pm · Like · 1 person
'Oesman Junus Hobby nya saling mengutuk dan saling serang, tapi tidak pernah berbuat supaya pembunuhan seperti ini berhenti, bohong kalau bilang tidak sengaja, tidak sengaja bawa golok, tidak sengaja menggantung orang ? demi satu slogan Pendek
February 6 at 5:06pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Kritik yg harus kita lakukan bukan hanya kpd kelompok anarkis, tapi menyeluruh atas ajaran agamanya, Lembaganya, dan Kebijakan Negara yg berdasarkan kekelompokan (UU dan lain-lainnya).
February 6 at 5:08pm · Like
'Oesman Junus Coba tanya Pak samsoel, boleh ngga agama dikritik ?????
February 6 at 5:10pm · Like
Ade Muhammad memang dibutuhkan ketegasan dari sistem negara, apakah kita sekuler atau negara agama tertentu. sistem yg sekarang terbukti tidak mampu melindungi kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama
February 6 at 5:10pm · Like
W.m. Dynamicz bgmn menyikapi masalah ini jika agama masuk dlm politik ?? knp polisi dan negara tdk bs menjamin keyakinan setiap penduduknya ??
February 6 at 5:11pm · Like
Ade Muhammad banyak yg berpikiran (termasuk saya) kita sebaiknya menganut sekuler ... seperti yg dikatakan oleh bung Hatta yg dikutip Soepomo -- Laporan “Asia Raja” tanggal 30 Mei 2605 bahwa Hatta berpidato selama 1-jam menganjur-kan agar urusan agama dipisahkan dari urusan negara (Scheiding van Kerk en Staat). Pen-dapat Hatta dikemukakan juga oleh Soepomo didalam pidatonya tanggal 31 Mei 1945. (dari “Lahirnya UUD 1945”, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004. AB Kusuma)
February 6 at 5:14pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam @KMD, kalaupun saya menyebut Ansor dan MUI se-mata2 karena saya membaca status mereka di wall. Namun saya pribadi dalam bbrp tukar pikiran dng kawan2, jauh sebelum ada FB ini sudah mengatakan bahwa oramas sejenis FPI itu harus dibubarkan. ...See More
February 6 at 5:14pm · Like
Hyang Manunggaling Diri dalam ranah politik kenegaraan., inti masalah dasar-sedasar-dasarnya krn NEGARA Berdasarkan KEKELOMPOKAN IDEOLOGIS (Party, Ormas, Agama, Sekte).
February 6 at 5:14pm · Like
Andi Mattalatta Pawiseang TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA PARA KORBAN SESAMA ANAK BANGSA ! DIMANA NEGARA DAN PEMIMPIN-PEMIMPIN ITU KETIKA RAKYAT ITU DIBANTAI ? DIMANA ? Sedih saya agama saya (ISLAM) dibawa-bawa untuk melenyapkan nyawa sesama anak bangsa. INIKAH NEGARA PANCASILA ? Aku ingin perang dengan kalian
February 6 at 5:14pm · Unlike · 2 people
Bahrul Sjamsir Saridam @AM, saya pernah bicara soal sekuler, tapi malah diminta SGP menjelaskan makna sekuler itu. Saya kira seyogianyalah FIS yg menjelaskan maknanya; menihilkan SAMA SEKALI unsur keberagamaan dalam urusan negara?, atau ada pada ambang batas tertentu, dalam hal apa sberapa banyak?.
February 6 at 5:17pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Kang Bahrul: memang itulah seharusnya dalam menyikapi Fatwa & keputusan lembaga yg diluar lembaga negara, "Fatwa = Pendapat"., ........cuman Lembaga agama mulai memperalat Negara dalam mengapresiasikan Pendapatnya., ..............sprt contoh MUI`n pernah melobi Parlemen utk mengapresiasikan Pendapatnya atas sesuatu hal "maaf lupa halnya".
February 6 at 5:18pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam @KMD, setuju, oleh karena itu mari kita teriakin lembaganya, atau pemerintahnya. Jangan agamanya donk.
February 6 at 5:19pm · Like
Ade Muhammad saya sudah memperlihatkan rujukan sekuler yg dimaksud yaitu dari pidato bung Hatta dan diperkuat pidato Soepomo dari buku “Lahirnya UUD 1945”, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004. saya yakin, itu bukan penihilan agama
February 6 at 5:20pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam AM, nah kalau dari dulu FIS mendeclare seperti itu, ceritanya kan bisa lain. Tinggal bagaimana masukan kawan2. Saya baca Manifesto Bandung, juga gak ada tuh menyebut "konstitusi baru", cuma penyempurnaan UUD45. Apa masih seperti itu?
February 6 at 5:24pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Kang bahrul, Teriakin Kesemuanya Tanpa Pilah-pilih bahkan Ajaran Agama Apapun yg masih dlm pemahaman Keegoisan diri ummatnya, utk diritik, diurai menuju Evolusi-adaptasi setiap saat "life up to date, Reformis"
February 6 at 5:24pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam Maaf, anda menyipang dari pendapat aal anda.
February 6 at 5:25pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam Koreksi: ... pendapat awal anda.
February 6 at 5:25pm · Like
Bahrul Sjamsir Saridam Maaf, shalat maghrib dulu
February 6 at 5:27pm · Like
Ade Muhammad Manifesto Bandung I dan II itu setelah Pak Hendarmin menyajikan rekonstruksi sistem bernegara dengan rujukan dua buku hasil penelitian konstitusi beliau yg sudah lulus uji ... mari kita fokus pada substansinya bukan istilah.
February 6 at 5:27pm · Like · 1 person
Hyang Manunggaling Diri wow....menilai pendapat orang lain menyimpang = tdk menerima perbedaan pendapat.
February 6 at 5:28pm · Like
Hyang Manunggaling Diri Pak Ade M: utk mengurai masalah kebangsaan yg terjadi saat ini, sistem bernegara harus direkontruksi ulang.
February 6 at 5:34pm · Unlike · 1 person
JoB's Hermawan Di negara yang bermajemuk...semua bisa terjadi..karena otak setiap manusia penya penilaian yang berbeda...Amerika dengan menjunjung tinggi hak berdemokrasi saja masih belum bisa membuat seluruh rakyatnya bebas berekspresi...apalagi dengan I...See More
February 7 at 11:20am · Unlike · 3 people
No comments:
Post a Comment