Rahayu, kita bahagia karena para pecinta NUSANTARA ini kian riuh rendah dalam berargumentasi semoga saja menemukan akar permasalahannya dengan tolok ukur "SILA II", sebagai "measurement quality tool" terhadap peri kehidupan dalam berbangsa & bernegara ini.
Sayang kita kurang membiasakan berfikir secara holistik sehingga NPKRI TIDAK SAJA GAGAL BAHKAN SUDAH ALMARHUM masih saja kita terpedaya, tidak sedikitpun merasakannya,
bahkan bangga dengan stigma semu sebagai "NEGARA DEMOKRASI TERBESAR DI DUNIA". Weleh2, apa benar begitu ?. Sang pemilik suara kenabian, para rohaniawan pun absent memberikan "SOLUSI", sementara para elit berkutat pada "EGO KEBENARANNYA MASING2".
Tanpa mengurangi hormat kami yang hanya sebagai seorang PEMULUNG kepada para sujana - sarjana yang menyandang gelar akademik puluhan jumlahanya juga para komentator politik, mangga kita bersama - sama berkenan mau melakukan 'INTROSPEKSI - EKTROSPEKSI - RETROSPEKSI DAN SIRKUMSPEKSI" atas perjalanan berbangsa dan bernegara!
Dalam kajian singkat ini marai kita melihat pasal 37 BAB XVI UUD 1945 pra amandemen yang hanya memberiu mandat untuk melakukan "PERUBAHAN"! Namunj MPR 1999 - 2004 telah jumawa tanpa mandat rakyat di luar tuntutan reformasi pari purna telah menyulap UUD 1945 dengan 174 pasal ketentuan baru dan hanya melestarikan 25 pasal aslinya dengan tetap menggunakan label "1945". Nah inilah suatu pengkhianatan atas amanat "FOUNDING FATHERS". Banyak diantara anak - anak bangsa seperti para GULPUTAWAN, MASYARAKAT ADAT, SUKU TERASING/PEDALAMAN tidak diakui sebagai warga bangsa yang memiliki kedaulatan karena unsur bangsa hanya diwakili oleh 'PARA POLITIKUS BAIK DPDNYA SEKALIPUN"! Artinya SILA IV tidak lagi dilaksankan dengan baik dan benar dan seluruh SILA telah diingkarinya!. Dan adanya 4 pilar berbangsa & bernegara yang tidak boleh diganggu gugat itu amat sangat ambivalen dan hanya membentuk dosa kolektif bangsa! Mengapa ? Karena ada dualisme! NKRI yang mana ? kalau sekarang sudah terjebak dalam federalisme dengan OTDA & OTSUS?, UUD 1945 yang mana kalau ada yang pra amandament dan paska amandemen dengan pembodohan rakyat itu ? Mengapa alergi menggunakan nama UUD 2002?. Pancasila yang mana bila PANCASILA yang sekarang ini tidak lagi sejiwa dengan aslinya ? Kemudian Bhinneka tunggal ika yang mana yang akan dipertahankan itu ? ditengan hanya sekedar beribadat menurut keyakinan dan kepercyaannya saja terancam nyawanya ? Bahkan banyak kelompok masyarakat dengan hebat dan jumawa mengharamkan PANCASILA & LAMBANG GARUDA PANCASILA?.
Apakah laku tersebut telah memenuhi unsur "Jiwa & ruh kemanusiaan "? Bila ya, apakah memenuhi unsur "roh dan jiwa Keadilan" ? Bila ya apakah telah memenuhi unsur " roh dan jiwa KEBERADABAN" ? Sedangkan NPKRI ini dengan PANCASILA & UUD 1945 telah diberkati dan dirahmati GUSTI KANG MURBENG DUMADI ? yang telah ditebus dengan deraian air mata, harta dan darah bahkan "NYAWA" para pendulu kita, para pejuang, para syuhada dan para pahalawan ?. Bangsa ini telah melakukan pengkhianatan yang ke empat terhadap "ANUGERAH TUHAN YANG MAHA KUASA" tersebut.
Pengkhiantan III, adalah terhadap wasiat SANG PROKLAMATOR, PENGGALI PANCASILA, PRESIDEN RI I, IR. DR. SOEKARNO penyandang 26 GELAR DOKTOR, yang belasan kali dibunuh namun atas Perlindungan - NYA selalu saja lolos dari maut! Beliau setidaknya memberi amanat antara lain : "KUTITIPKAN BANGSA & NEGARA INI KEPADA MU; JASMERAH, PANCASILA & TRISAKTI".
Kita lupa bahwa BUMI PERTIWI ini bisa mendengar, bisa bersuara, bisa berbuat, bisa marah dan lain sebagainya. Bapa KUASA & IBU BUMI sebagai saksi yang sekaligus telah pula merestui sehingga dengan kasih sayang seluruh keperluan anak - anak yang beliau susui disediakan seluruhnya agar dikelola dan dimanaj sesuai dengan pasal 33 UUD 1945! Namun buktinya ? banyak warganya sebagian besar menjadi papa nestapa penuh derita bahkan banyak yang meninggal gara2 tidak bisa makan. Ibarat ayam mati di lumbung padi! Siapakah yang harus bertanggung jawab ?.
Bisa jadi kita juga telah melakukan Pengkhianatan IV terhadap kasih sayang alam Nusantara ini!
Maka Alam sekalipun marah masih juga memberinya nasehat - petuah - ajaran seperti antara lain meletusnya :Gunung Karang Etang - Sinabung (yang dinyatakan telah mati berabad - abad) - banjir Wasior, tsunami Menta(h)wai, MERAPI dan BROMO! dan seluruh kejadian alam dan sebagainya itu yang merupakan ayat - ayat TUHAN (min aayaatillah).
Nah lalu apa yang harus kita perbuat ? sumangga para kadang sutresna kersoa samya dayan dinayan hangrungkebi BUNDA PERTIWI, NEGARA PROKLAMASI KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DG PANCASILA & UUD 1945 PRA AMANDEMEN YANG MEMANG PERLU DISEMPURNAKAN DENGAN BIJAK - BAJIK DAN ARIF YG BERGUNA LAKSANA BAGI ANAK - ANAK BUNDA PERTIWI!
Jaya jaya jaya wijayanti! Suradira jayaningkanangrat swuh bastha tekab ing ulah dharmastuti/sungkem kawula//pemulung//sampurna
Sriwidada Putu Gedhe Wijaya
February 6 at 8:42am · Unlike · Dislike · Report
You and Andi Mattalatta Pawiseang like this.
Ade Muhammad Sriwijaya, Singasari, Majapahit, Romawi, Uni Sovyet runtuh karena tidak mau berubah dari dalam ... namun kita bisa lihat contoh Kerajaan Inggris, Kerajaan Belanda, Amerika Serikat, Republik Perancis bisa berdiri terus karena terjadi perubahan perubahan dari dalam. Hidup adalah untuk perubahan, siapa yang tidak mau berubah maka akan dekat dengan kehancuran atau kematian. Tidak terkecuali RI.
February 6 at 1:09pm · Like · 1 person
Hyang Manunggaling Diri life up to date.
February 6 at 2:57pm · Unlike · 1 person
No comments:
Post a Comment