Saturday, April 2, 2011

WALHII NTT KRITISI RANCANGAN PERGUB

Date: Friday, March 11, 2011, 8:35 PM

D0080311002010  08-MAR-11  RIL  KPGWALHI NTT KRITISI RANCANGAN PERGUB PERTAMBANGAN      
 Kupang, 8/3 (ANTARA) - Wahana Lingkugan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Timur, mengkritisi rancangan Peraturan Gubernur tentang pertambangan yang dinilai kurang senergitas dengan empat tekad yang tengah dikampanyekan pemerintahan Frans Lebu Raya dan Esthon Foenay yaitu jagung, ternak, koperasi dan cendana.
         "Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah
sebuah propinsi kepulauan (Timor, Flores, Sumba, Alor, Lembata) dan beberapa gugus pulau kecil lainnya. Propinsi ini dikenal memiliki panorama yang cukup indah, namun dalam sudut pandang kebencanaan propinsi ini cukup rentan dengan ancaman banjir, longsor, kekeringan, keterbatasan pangan," kata manager Walhi NTT, Hery Naif di Kupang, Selasa.
         Karena itu, katanya tidak heran bila kemudian dalam kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya ada begitu banyak program yang dirancang untuk mewujudkan NTT sebagai propinsi jagung, ternak, cendana, dan bahkan garam serta mungkin masih banyak julukan.
         "Semua itu
kemudian dikenal dengan Program Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera)," katanya.
         Menurut dia, dari konteks pencanangan semua program itu tentunya pengimplementasinya membutuhkan sebuah lingkugan yang lestari. Karena pengembangan jagung, ternak, cendana semuanya tergantung pada sebuah penciptaan iklim mikro.
         Untuk itu, katanya program pemulihan ekologi dan pembangunan dalam konteks "bio-region" menjadi penting.

Artinya katanya, semua pembangunan harus dilihat dalam satu kesatuan dengan alam. "Tidak serta-merta pengembangan potensi sumber daya alam disekat dalam ruang lingkup garapan," katanya.
         Herannya seiring dengan itu, "Pemprop NTT akan mengodok Pergub Pertambangan". "Inilah yang mendorong Walhi NTT untuk mengkritisi apakah Pergub ini akan mendukung program sebelumnya."    "Bahwa kami menilai tidak ada sinergitas program yang dicanangkan Gubernur NTT. Perda Pertambangan itu mendukung pengembangan propinsi jagung, ternak, cendana karena program-program ini membutuhkan sebuah iklim mikro yang baik," katanya.
         Sedangkan pertambangan akan merusak bentangan alam, hidrologi dan bahkan menyebabkan tailing yang merusak lingkungan.
         Berikut bahwa, Walhi menduga ini adalah sikap pragmatis yang mendominasi sehingga tidak didorong program-program yang bersentuhan dengan kebutuhan rakyat seperti pertanian, peternakan serta pariwisata, padahal daerah ini setiap tahun menjadi pelanggan kekurangan pangan.
         Selanjutnya Gubernur NTT harus memfokuskan diri pada program yang sudah dicanangkan sebelumnya dengan
melakukan pemulihan ekologi. Karena itu, perlu ada jeda tambanng agar mencegah kerusakan alam yang lebih luas.
         Bahwa kapasitas Masyarakat NTT belum bisa diharap banyak untuk menjadi pengelola tambang. Karena itu bila ini dipaksakan maka Masyarkaat NTT hanya penonton, bila dilibatkan masyarakat NTT hanya sebatas pengumpul atau menjadi buruh tambang, dengan demikian seluruh pendapatan dibawa keluar daerah.
         Bahwa NTT adalah gugus pulau kecil dan pulau suku bunga api (ring of fire) yang rentan terhadap berbagai ancaman. Tahun 2010 NTT digerogoti dengan banyak bencana yang mengorbankan masyarakat hampir di
seluruh NTT, karena itu hendaknya Pemprov mencanangkan program pemulihan ekologi.
        "Sering alasan peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD). Berapa besar PAD yang di dapat? Semestinya yang perlu dipikirkan adalan peningkatan pendapatan masyarkaat dengan intensifikasi pertanian dan pengembangan peternakan yang masif dilakukan di NTT," katanya. (T.B017)(T.B017/B/B012/B012) 08-03-2011 18:35:02


Herry Naif
March 12 at 1:52pm · Like · Dislike · Report
Edi Estebe, Gusti Heni Endrawati and Herry Naif like this.

No comments:

Post a Comment